Sabtu, 31 Oktober 2009

A. Pendahuluan

Bangsa Arab (Arab: عرب ʻarab) adalah sebuah grup etnik yang heterogen yang berada sepanjang Timur Tengah dan Afrika Utara. Bangsa Arab aslinya berasal dari Jazirah Arab dan menyebar ke seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara dengan penyebaran agama Islam. Pengembangan agama Islam di bangsa Arab, juga diikuti perkembangan sains.


Gambar 2.1 (Peta Bangsa Arab)

Salah satu sumbangan sains Islam terbesar bagi peradaban manusia ialah prinsip kesatuan bahwa tak ada pemisahan antara sains tentang alam dengan teologi atau kesenian di pihak lain. Begitu pula tidak terdapat pemisahan yang ketat antara macam-macam sains dari matematika sampai geografi. Inilah yang menjadi jawaban mengapa terdapat banyak orang jenius yang menguasai sejumlah besar ilmu dengan ragam yang berbeda (ensiklopedik) dalam Islam. Dalam tradisi barat, kita hanya sedikit menemukan orang jenius yang universal, umpamanya Leonardo Da Vinci. Namun dalam Islam terdapat banyak orang jenius yang universal, mulai Al Kindi sampai Ar Razi, dari Al Biruni sampai Ibnu Sina. Mereka merupakan pencipta serentak bidang ilmu mulai kedokteran dan matematika, teologi dan geografi serta ahli matematika.

Di dunia Islam kemajuan ilmu pada abad-abad ke-8, ke-9, ke-10, dan ke-11 adalah ciri dari pada kebesarannya. Pada abad ke-12, ke-13, dan selanjudnya pusat-pusat ilmu itu menjadi mundur, justru berpindah ke benua Eropa, pada waktu itu bangsa eropa dengan semangat menerjemahkan buku-buku bangsa Arab[1].


B. Kontribusi Negara-Negara Arab Dalam Sains

1. Bidang Astronomi.

Astronomi merupakan sains kuno yang paling lama, paling banyak dikembangkan, dan paling dihargai. Sebagai salah satu ilmu pengetahuan tertua dalam peradaban manusia, astronomi kerap dijuluki sebagai ‘ratu sains’. Setelah runtuhnya kebudayaan Yunani dan Romawi, maka kemajuan ilmu astronomi berpindah ke bangsa Arab. Astronomi berkembang begitu pesat pada masa keemasan Islam (abad 8 - 15 M), yang melahirkan ilmuwan terkenal.

a. Al-Battani (858-929 M).

Mempunyai nama lengakap Abu Abdallah Muhammad Ibnu Jabir Ibnu Sinan Al-Battani Al-Harrani, dia salah satu ahli astronomi terkemuka, lahir di Battan wilayah Harran (Turki) pada tahun 858 M. Kontribusi dalam bidang sains yaitu penentuan akurat tahun matahari 365 hari, 5 jam, 46 menit, 24 detik, kemiringan ekliptika dan lamanya musim, variasi diameter piringan matahari dan gerhana matahari cincin, orbit bulan dan kemungkinan penampakan hilal, solusi beberapa masalah trigonometri bola dengan proyeksi ortografi, konsep sinus, cotangent dan tabelnya. Sejumlah karya tentang astronomi terlahir dari buah pikirnya. Salah satu karyanya yang paling populer adalah al-Zij al-Sabi[2].

b. Al-Sufi (903-986 M).

Orang Barat menyebutnya Azophi. Nama lengkapnya adalah Abdur Rahman as-Sufi. Al-Sufi merupakan sarjana Islam yang mengembangkan astronomi terapan. Dia berkontribusi besar dalam menetapkan arah haluan bagi matahari, bulan, dan planet dan juga pergerakan matahari. Dalam Kitab Al-Kawakib as-Sabitah Al-Musawwar, Azhopi menetapkan ciri-ciri bintang, memperbincangkan kedudukan bintang, jarak, dan warnanya. Dia juga menulis mengenai astrolabe (perkakas kuno yang biasa digunakan untuk mengukur kedudukan benda langit pada bola langit) dan seribu satu cara penggunaannya[3].

c. Al-Biruni.

Abu Raihan Mohammad Ibn Ahmad al-Biruni lahir tahun 973 M di Khiva Kazkhstan, wafat tahun 1048 M. Dia dibawa Sultan Mahmood Ghaznawi ke India beberapa kali dan bertukar ilmu dengan pendeta Hindu. Bukunya al-Qanun al-Masudi, Fi Al-Hai'a Wa Al-Nujum membahas beberapa teori astronomi, trigonometri, serta gerakan matahari, bulan dan planet, geografi, termasuk lintang dan bujur berbagai tempat. Membahas rotasi bumi dan fenomena astronomi. Sedangkan buku al-Tafhim-li-Awail Sina'at al-Tanjim adalah ringkasan matematika dan astronomi. Ahli astronomi yang satu ini, turut memberi sumbangan dalam bidang astrologi pada zaman Renaissance. Dia telah menyatakan bahwa bumi berputar pada porosnya. Pada zaman itu, Al-Biruni juga telah memperkirakan ukuran bumi dan membetulkan arah kota Makkah secara saintifik dari berbagai arah di dunia. Dari 150 hasil buah pikirnya, 35 diantaranya didedikasikan untuk bidang astronomi[4].

d. Ibnu Yunus.

Abu’l Hasan ‘Ali Ibn ‘Abd Al-Rahman atau lebih dikenal dengan Ibnu Yunus, adalah seorang astronom muslim abad 10 M yang berasal dari Kairo. Beliau banyak mewariskan tabel-tabel astronomis. Bentuk pengakuan dunia astronomi terhadap kiprahnya, namanya diabadikan pada sebuah kawah di permukaan bulan. Ibn Yunus menggunakan nilai kemiringan sudut rotasi bumi terhadap bidang ekliptika sebesar 23,5 derajat. Tabel fungsi waktu tersebut disusun untuk h = 1, 2, 3, …, 83 = 1, 2, …, 90 dan 181, 182, …, 270 derajat. Tabellderajat, dan tersebut cukup akurat, walaupun terdapat beberapa error untuk altitude yang besar. Ibn Yunus juga menyusun tabel yang disebut Kitab as-Samt berupa azimuth matahari sebagai fungsi altitude dan longitude matahari untuk kota Kairo. Selain itu, disusun pula tabel a(h) saat equinox untuk h = 1, 2, …, 60 derajat.

Tabel untuk menghitung lama siang hari (length of daylight) juga disusun oleh Ibn Yunus. Beliau juga menyusun tabel untuk menentukan azimuth matahari untuk kota Kairo (latitude 30 derajat) dan Baghdad (latitude 33:25), tabel sinus untuk amplitude terbitnya matahari di Kairo dan Baghdad. Ibn Yunus juga disebut sebagai kontributor utama untuk penyusunan jadual waktu di Kairo[5].


Gambar 2.1. Sebagian tabel nilai sinus untuk setiap menit busur (1 menit busur = 1/60 derajat).

Gambar 2.2. Tabel bintang, menampilkan bujur (longitude) dan lintang (latitude) untuk 59 bintang (al-kawakib) dengan waktu acuan (epoch) tahun 1032 M.

Gambar 2.3. Tabel azimuth sebagai fungsi ketinggian (altitude) matahari saat equinox dan soltice.

2. Bidang Fisika.

a. Teori Optik oleh Ibnu Haitham.

Ilmuwan terbesar dalam sejarah Arab adalah Ibnu al-Haitham, nama lengkapnya adalah Abu Al Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham lahir di kota Basra, Irak. Teori optik pertama kali dikemukakan melalui Kitab Al Manadhir (book of optic). Hingga 500 tahun kemudian, teori Al Haitham ini dikutip banyak ilmuwan. Pada saat dia meninggal pada tahun 1030, dia telah memberikan kontribusi besar untuk bidang optik, astronomi, dan matematika.

Dalam bukunya, Haitham meyakini bahwa sinar cahaya keluar dari garis lurus dari setiap titik di permukaan yang bercahaya. Dia membuat percobaan yang sangat teliti tentang lintasan cahaya melalui berbagai media dan menemukan teori tentang pembiasan cahaya. Dia jugalah yang melakukan eksperimen pertama tentang penyebaran cahaya terhadap berbagai warna[6].

Haitham mencatatkan namanya sebagai orang pertama yang menggambarkan seluruh detil bagian indra pengelihatan manusia. Dia memberikan penjelasan yang ilmiah tentang bagaimana proses manusia bisa melihat. Salah satu teorinya yang terkenal adalah ketika dia mematahkan teori penglihatan yang diajukan dua ilmuwan Yunani, Ptolemy dan Euclid. Kedua ilmuwan ini menyatakan bahwa manusia bisa melihat karena ada cahaya yang keluar dari mata yang mengenai objek. Berbeda dengan keduanya, Ibnu Haitham mengoreksi teori ini dengan menyatakan bahwa justru objek yang dilihatlah yang mengeluarkan cahaya yang kemudian ditangkap mata sehingga bisa terlihat.

Salah satu karyanya yang paling fenomental adalah ketika Haitham bersama muridnya, Kamal ad-Din, untuk pertama kali meneliti dan merekam fenomena kamera obsecura. Inilah yang mendasari kinerja kamera yang saat ini digunakan umat manusia. Oleh kamus Webster, fenomena ini secara harfiah diartikan sebagai "ruang gelap". Biasanya bentuknya berupa kertas kardus dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya[7].

Gambar 2.4 Kamera Obscura (dalam bahasa Latin berarti kamar gelap)

Pengembangan hasil penemuan Ibnu Al Haitham yang didasarkan atas prinsip menangkap pantulan cahaya dari sebuah benda. Sayangnya, dari sekian banyak karyanya bukunya diperkirakan berjumlah 200 lebih hanya sedikit yang tersisa. Bahkan karya monumentalnya, Kitab Al Manadhir, tidak diketahui lagi rimbanya. Orang hanya bisa mempelajari terjemahannya yang ditulis dalam bahasa Latin.

b. Gaya Gravitasi oleh Al Biruni

Bernama lengkap Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad Al Biruni, ilmuwan besar ini dilahirkan pada 362 H atau bulan September 973 M, di desa Khath yang merupakan ibukota kerajaan Khawarizm, Turkmenistan (kini kota Kiva, wilayah Uzbekistan). Dia lebih dikenal dengan nama Al Biruni.

Sebagai seorang fisikawan, Al-Biruni memberikan sumbangan penting bagi pengukuran jenis berat (specific gravity) berbagai zat dengan hasil perhitungan yang cermat dan akurat. Konsep ini sesuai dengan prinsip dasar yang dia yakini bahwa seluruh benda tertarik oleh gaya gravitasi bumi.

Al Biruni berargumen bahwa sebagai semua benda tertarik ke arah pusat, jika benda-benda langit tidak memiliki gravitasi, maka mereka juga akan jatuh ke pusat. Karena itu dia menyatakan bahwa benda-benda langit harus memiliki gravitasi mereka sendiri untuk menghubungkan mereka satu sama lain untuk mencegah mereka jatuh ke bawah menuju pusat. Dia juga menolak pandangan Aristoteles bahwa ada suatu "tempat alami" untuk setiap zat, seperti air tempat alam berada di atas bumi, Biruni berpendapat bahwa tidak ada tempat yang alami untuk setiap zat.

Teori ini merupakan pintu gerbang menuju hukum-hukum Newton 500 tahun kemudian. Al Biruni juga mengajukan hipotesa tentang rotasi bumi di sekeliling sumbunya. Konsep ini lalu dimatangkan dan diformulasikan oleh Galileo Galilei 600 tahun setelah wafatnya Al Biruni[8].

c. Hidrostatik oleh Al-Khazini.

Abd al-Rahman al-Khazini adalah seorang ilmuwan, astronom, fisikawan, ahli biologi, alkemis, ahli matematika dan filsuf dari Merv, yang membuat kontribusi penting untuk fisika dan astronomi. Dia dianggap sebagai ilmuwan terbesar dari Merv.

Al-Khazini lebih dikenal karena kontribusinya untuk fisika dalam risalah Kitab Neraca Kebijaksanaan, buku ini berisi studi tentang keseimbangan hidrostatik, konstruksi, dan teori-teori tentang statika dan hidrostatika yang ada di balik itu, seperti yang dikembangkan oleh para pendahulunya.

Al-Biruni dan al-Khazini adalah yang pertama menerapkan metode ilmiah untuk bidang statika dan dinamika, terutama untuk menentukan bobot tertentu, seperti yang didasarkan pada teori keseimbangan dan berat. Dia dan pendahulunya menggabungkan bidang hidrostatik dengan dinamika untuk melahirkan hidrodinamika. Mereka menerapkan teori-teori rasio matematis dan teknik infinitesimal, dan memperkenalkan aljabar dan teknik perhitungan dalam bidang statika. Mereka juga orang pertama yang menggeneralisasikan teori pusat gravitasi dan yang pertama menerapkannya ke tiga dimensi tubuh. Mereka juga menciptakan "ilmu gravitasi" yang kemudian dikembangkan lebih lanjut pada abad pertengahan Eropa. Kontribusi dari al-Khazini dalam mekanika meletakkan dasar bagi pengembangan selanjutnya yaitu mekanika klasik di Eropa Renaisans[9].

d. Teknik mesin modern oleh Al Jazari.

Al Jazari merupakan seorang tokoh besar di bidang mekanika dan industri. Beliau lahir di Al Jazira, yang terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat.Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. Nama lengkapnya adalah Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad kedua belas. Ibnu Ismail Ibnu Al-Razzaz al-Jazari mendapat julukan sebagai Bapak Modern Engineering berkat beberapa temuannya yang banyak mempengaruhi rancangan mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction pump, programmable dan automation.

Pada tahun 1206, Al-Jazari membuat jam gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid automation inilah yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang. Kini replika jam gajah tersebut disusun kembali oleh London Science Museum, sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya.

Karya-karya Al-Jazari dianggap unik karena memberikan gambaran yang begitu detail dan jelas. Sebab ahli teknik lainnya lebih banyak mengetahui teori saja atau mereka menyembunyikan pengetahuannya dari orang lain. Bahkan dia pun menggambarkan metode rekonstruksi peralatan yang dia temukan.

Karyanya juga dianggap sebagai sebuah manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai teks penting untuk mempelajari sejarah teknologi. Isinya diilustrasikan dengan miniatur yang menakjubkan. Hasil kerjanya ini kerap menarik perhatian bahkan dari dunia Barat.

Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini telah membawa masyarakat Arab khususnya Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Dia hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Dia mengabdi di istana Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud.

Al-Jazari memberikan kontribusi yang penting bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat[10].

e. Abdus Salam.

Penerima Nobel Fisika 1979 M ini lahir pada tahun 1926 M di Jhang, Pakistan. Pendidikannya ditempuh di Universitas Punjab dan Cambridge (fisika teori). Dia merupakan dosen Matematika di Punjab, dan seorang profesor fisika teori di London. Muslim yang taat, dianggap pengikut Ahmadiyah Qadian. Wafat 1996 M. Kontribusinya antara lain; Teori penyatuan gaya nuklir lemah dan gaya elektromagnetik, dari empat gaya fundamental di alam (gaya nuklir kuat, gaya elektromagnetik, gaya nuklir lemah, dan gaya gravitasi). Bersama Sheldon Glashow dan Steven Weinberg menerima Nobel Fisika 1979[11].

3. Bidang Kimia

a. Ilmu kimia oleh Jabir Ibnu Hayyan.

lmu kimia berkembang sangat pesat dan dikenal banyak orang. Tapi, hanya sedikit yang tahu siapa sejatinya orang pertama yang menemukan ilmu eksakta tersebut. Penemunya adalah Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan (721-815 H), ilmuwan Arab Muslim, yang pertama menemukan dan mengenalkan disiplin ilmu kimia. Lahir di kota peradaban Islam klasik, Kuffah (Irak), ilmuwan Muslim ini lebih dikenal dengan nama Ibnu Hayyan. Sementara di Barat dia dikenal dengan nama Ibnu Geber.

Jabir Ibnu Hayyan membuat instrumen pemotong, peleburan dan pengkristalan. Dia menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian, sematan (fixation), amalgamasi, dan oksidasi-reduksi. Terobosan Jabir lainnya dalam bidang kimia adalah preparasi asam senyawa, hidroklorik, asam sitrat dan asam tartar. Penekanan Jabir di bidang eksperimen sistematis ini dikenal tak ada duanya di dunia. Inilah sebabnya, mengapa Jabir diberi kehormatan sebagai 'Bapak Ilmu Kimia Modern' oleh sejawatnya di seluruh dunia.

Jabir terus mengembangkan keilmuannya sampai batas tak tertentu. Dalam hal teori keseimbangan misalnya, diakui para ilmuwan modern sebagai terobosan baru dalam prinsip dan praktik alkemi dari masa sebelumnya. Jabir berusaha mengkaji keseimbangan kimiawi yang ada di dalam suatu interaksi zat-zat berdasarkan sistem numerologi (studi mengenai arti klenik dari sesuatu dan pengaruhnya atas hidup manusia) yang diterapkannya dalam kaitan dengan alfabet 28 huruf Arab untuk memperkirakan proporsi alamiah dari produk sebagai hasil dari reaktan yang bereaksi. Sistem ini niscaya memiliki arti esoterik, karena kemudian telah menjadi pendahulu penulisan jalannya reaksi kimia.

Jelas dengan ditemukannya proses pembuatan asam anorganik oleh Jabir telah memberikan arti penting dalam sejarah kimia. Di antaranya adalah hasil penyulingan tawas, amonia khlorida, potasium nitrat dan asam sulferik. Berbagai jenis asam diproduksi pada kurun waktu eksperimen kimia yang merupakan bahan material berharga untuk beberapa proses industrial.

Pada abad pertengahan risalah-risalah Jabir di bidang ilmu kimia termasuk kitabnya yang masyhur, yakni Kitab Al-Kimya dan Kitab Al Sab'een, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Terjemahan Kitab Al Kimya bahkan telah diterbitkan oleh ilmuwan Inggris, Robert Chester pada 1444, dengan judul The Book of the Composition of Alchemy. Sementara buku kedua Kitab Al Sab'een, diterjemahkan oleh Gerard Cremona.

Berikutnya di tahun 1678, ilmuwan Inggris lainnya, Richard Russel, mengalihbahasakan karya Jabir yang lain dengan judul Summa of Perfection. Berbeda dengan pengarang sebelumnya, Richard-lah yang pertama kali menyebut Jabir dengan sebutan Geber, dan memuji Jabir sebagai seorang pangeran Arab dan filsuf. Buku ini kemudian menjadi sangat populer di Eropa selama beberapa abad lamanya.

b. Izzuddin Aidamar Ibn Ali al-Jaldaki.

Penjelasannya tentang sifat-sifat suatu benda, cara menghasilkan dan memurnikannya, persenyawaannya Terdapat dalam buku yang berjudul “Al-Taqrîb fî Asrâri al-Tarki”. Salah satu teorinya yang sangat popular adalah : “Tiap bahan tidak akan bersenyawa kecuali dengan perbandingan bobot tertentu”. Ungkapan ini baru dipopulerkan oleh ahli kimia Perancis, Louis Proust (1757 – 1826) dengan Hukum Proust empat abad berikutnya. Proust menyatakan: “Tiap-tiap persenyawaan memiliki perbandingan berat unsur-unsur tertentu”[12].

4. Bidang Kedokteran.

a. Teori anatomi dan ilmu psikologi oleh Ibnu Sina.

Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna mempunyai nama lengkap Abu Ali al- Huseyn bin Abdullah bin Hassan Ali bin Sina. Pada usia 21 tahun, ketika berada di Kawarazm, dia mulai menulis karyanya yang pertama yang berjudul "Al-Majmu" yang mengandung berbagai ilmu pengetahuan yang lengkap.Kemudian dia melanjutkan menulis buku-buku lain.

Teori-teori anatomi dan fisiologi dalam buku-buku beliau adalah menggambarkan analogi manusia. Misalnya terdapat empat musim dan 12 bulan dalam setahun, dengan itu manusia memiliki empat tungkai dan mempunyai 12 tulang sendi. Hati (heart) adalah ‘pangeran’-nya tubuh manusia, sementera paru-paru adalah ‘menteri’-nya. Leher merupakan ‘jendela’-nya sang badan, manakala kandung empedu sebagai ‘markas pusat’-nya. Limpa dan perut sebagai ‘bumbung’ sedangkan usus merupakan sistem komunikasi dan sistem pembuangan[13].

Ibnu Sina telah mengembangkan ilmu psikologi dalam pengobatan yang disebut sebagai ilmu pengobatan psikosomatics "psychosomatic medicine". Beliau mengembangkan ilmu diagnosis melalui denyutan jantung (pulse diagnosis) untuk mengetahui ketidakseimbangan yang terjadi dalam tubuh pasien. Dari ukuran-ukuran denyut jantung seseorang dokter dapat mengetahui dengan tepat penyakit yang diderita oleh tubuh pasien. Diagnosis melalui denyutan jantung ini masih dipratikkan oleh dokter-dokter muslim di Pakistan, Afghanistan dan Persia.

Ibnu Sina meniggal dunia di Hamdan ,dalam usia 58 tahun pada bulan Ramadhan 428 H/1037 M . Dalam rangka memperingati 1000 tahun hari kelahirannya (Fair Millenium) di Tehran pada tahun 1955 M dia dinobatkan sebagai "Father of Doctor"[14].

b. Al-Zahrawi

Ahli bedah yang termasyhur hingga ke abad 21 itu bernama lengkap Abu al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas Al-Zahrawi. Dia terlahir pada tahun 936 M di kota Al-Zahra, sebuah kota berjarak 9,6 km dari Cordoba, Spanyol. Al-Zahrawi merupakan keturunan Arab Ansar yang menetap di Spanyol. Di kota Cordoba itulah dia menimba ilmu, mengajarkan ilmu kedokteran, mengobati masyarakat, serta mengembangkan ilmu bedah bahkan hingga tutup usia.

Al- Zahrawi meninggalkan Kitab Al-Tasrif Li Man Ajaz An-Il-Talii sebuah ensiklopedia kedokteran. Kitab yang dijadikan sekolah kedokteran di Eropa itu terdiri dari 30 volume. Dalam kitab yang diwariskannya bagi peradaban dunia itu, Al-Zahrawi secara rinci dan lugas mengupas tentang ilmu bedah, orthopedi, opththalmologi, farmakologi, serta ilmu kedokteran secara umum. Dia juga mengupas tentang kosmetika. Al-Zahrawi pun ternyata begitu berjasa dalam bidang kosmetika. Sederet produk kosmetika seperti deodoran, hand lotion, pewarna rambut yang berkembang hingga kini merupakan hasil karya Al-Zahrawi.

Al-Zahrawi telah menciptakan atau menemukan 26 peralatan bedah. Salah satu alat bedah yang ditemukan dan digunakannya adalah catgut. Alat yang digunakan untuk menjahit bagian dalam, itu hingga kini masih digunakan ilmu bedah modern. Selain itu, juga menemukan forceps untuk mengangkat janin yang meninggal.

Dalam Al-Tasrif, Al-Zahrawi juga memperkenalkan penggenaan ligature (benang pengikat luka) untuk mengontrol pendarahaan arteri. Jarum bedah ternyata juga ditemukan dan dipapar kan secara jelas oleh Al-Zahrawi dalam kitabnya yang paling fenomenal itu. Selain itu, Al-Zahrawi juga memperkenalkan sedere alat bedah lain hasil penemuannya dalam Kitab Al-Tasrif.

Peralatan penting untuk bedah yang ditemukan Al-Zahrawi itu antara lain, pisau bedah (scalpel), curette, retractor, sendok bedah (surgical spoon), sound, pengait bedah (surgical hook), surgical rod, dan specula. Tak cuma itu, dia juga menemukan peralatan bedah yang digunakan untuk memeriksa dalam uretra, alat untuk memindahkan benda asing dari tenggorokan serta alat pemeriksa telinga[15].

5. Bidang Matematika.

a. Tabel koefisien binomial oleh Al karaji.

Abu Bakar bin Muhammad bin Al Husain Al-Karaji adalah seorang matematikawan Muslim dan insinyur abad ke-10 di Persia. Kontribusi Al-Karaji untuk bidang matematika dan teknik masih diakui saat ini dalam bentuk tabel koefisien binomial, hukum pembentukannya:

Dan perluasannya

untuk integer n.

Al-Karaji dianggap sebagai orang pertama yang mengubah aljabar dari operasi geometris, yang merupakan produk dari Yunani aritmatika, dan menggantinya dengan jenis operasi yang merupakan inti dari aljabar masa kini. Karyanya pada aljabar dan polinomial, memberikan aturan operasi aritmatika untuk memanipulasi polinomial. Dia menjadi orang pertama yang menggunakan metode pembuktian dengan induksi matematika untuk membuktikan hasil, yang juga digunakan untuk membuktikan rumus jumlah integral kalkulus. Selain itu dia juga menggunakan bukti induksi matematika untuk membuktikan teorema binomial dan segitiga Pascal[16].

b. Trigonometri oleh Al Tusi.

Nasir al-Din Tusi dilahirkan di Tus timur Iran pada tahun 1201 dan mulai belajar di usia dini. Tusi mempelajari Alquran, hadis, logika, filsafat, matematika, kedokteran dan astronomi.

Al Tusi adala orang pertama yang memperlakukan trigonometri sebagai bagian yang terpisah disiplin matematika, berbeda dari astronomi, dan dalam risalah dia memberikan pemaparan yang luas tentang trigonometri bola, yang berkembang menjadi bentuk yang sekarang.

Di Sektor Geometri, dia terkenal merumuskan hukum sinus untuk segitiga, yang merupakan salah satu kontribusi utama matematika

Dia juga menyatakan hukum sinus untuk segitiga bola, menemukan hukum tangen untuk segitiga bola, dan menyediakan bukti untuk hukum-hukum ini[17].

Pada tahun 1265, Al Tusi menulis sebuah naskah mengenai perhitungan untuk n akar dari suatu bilangan bulat. Selain itu, dia mengungkapkan koefisien ekspansi binomial dari suatu kekuatan apapun memberikan rumus binomial dan segitiga Pascal hubungan antara koefisien binomial.

c. Algoritma dan Aljabar oleh Al-Khwarizmi

Mohammad Bin Musa Al-Khawarizmi lahir di Khawarizm (Khiva), Uzbekistan, kemudian pindah ke selatan Baghdad. Hidup semasa khalifah Al- Mamun (813-833 M), meninggal tahun 840 M . Asal-usul istilah "Aljabar", berasal dari nama bukunya "Al-Jabr wa-al-Muqabilah", sedangkan "Algoritma" berasal dari namanya. "Zero" berasal dari "shifr" (kosong). Kontribusinya antara lain; membangun beberapa konsep dan cabang matematika (a.l. solusi persamaan linier dan kuadrat). Memperkenalkan sistem angka Hindu-Arab (0,1,2,3...) dan "0" (nol), pembuka perkembangan matematika modern, tabel triginometri, tabel astronomi, jam sundial (jam matahari), peta bumi dan diameter bumi. Buku-bukunya terkenal di Eropa dan Cina sampai abad ke-16. Al khwarizmi juga adalah penemu dari beberapa cabang ilmu matematika yang dikenal sebagai astronom dan geografer. Dia adalah salah satu ilmuwan matematika terbesar yang pernah hidup, dan tulisan-tulisannya sangat berpengaruh pada jamannya. Teori aljabar juga adalah penemuan dan buah pikiran Al khwarizmi. Nama aljabar diambil dari bukunya yang terkenal dengan judul Al Jabr Wa Al Muqabilah. Dia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, kosinus dan kotangen serta konsep diferensiasi[18].

Beberapa bukunya banyak diterjemahkan kedalam bahasa latin pada awal abad ke-12, oleh dua orang penerjemah terkemuka yaitu Adelard Bath dan Gerard Cremona. Risalah-risalah aritmetikanya, seperti Kitab al-Jam’a wal-Tafreeq bil Hisab al-Hindi, Algebra, Al-Maqala fi Hisab-al Jabr wa-al-Muqabilah, hanya dikenal dari translasi berbahasa latin. Buku-buku itu terus dipakai hingga abad ke-16 sebagai buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa.

d. Abu Wafa.

Abu al-Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Ibn Abbas al-Buzjani. dia terlahir di Buzjan, Khurasan (Iran) pada tanggal 10 Juni 940 M / 328 H. Dia belajar matematika dari pamannya bernama Abu Umar al- Maghazli dan Abu Abdullah Muhammad Ibn Ataba. Sedangkan, ilmu geometri dikenalnya dari Abu Yahya al-Marudi dan Abu al-Ala’ Ibn Karnib.

Salah satu jasa terbesar yang diberikan Abul Wafa bagi studi matematika adalah trigo no metri. Trigonometri berasal dari kata trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur. Ini adalah adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan tangen.

Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri, meskipun ada ketidaksetujuan tentang apa hubungannya; bagi beberapa orang, trigonometri adalah bagian dari geometri. Dalam trigonometri, Abul Wafa telah memperkenalkan fungsi tangen dan memperbaiki metode penghitungan tabel trigonometri. Dia juga tutur memecahkan sejumlah masalah yang berkaitan dengan spherical triangles.

Secara khusus, Abul Wafa berhasil menyusun rumus yang menjadi identitas trigonometri. Inilah rumus yang dihasilkannya itu[19]:

Selain itu, Abul Wafa pun berhasil membentuk rumus geometri untuk parabola, yakni:


C. Kesimpulan

Bangsa Arab memberikan banyak kontribusi terhadap perkembangan sains, prinsip bahwa tidak terdapat pemisahan yang ketat antara macam-macam sains dari matematika sampai geografi.

1. Bidang Astronomi

a. Al-Battani (858-929 M).

Kontribusi dalam bidang sains yaitu penentuan akurat tahun matahari 365 hari, 5 jam, 46 menit, 24 detik, kemiringan ekliptika dan lamanya musim, variasi diameter piringan matahari dan gerhana matahari cincin, orbit bulan dan kemungkinan penampakan hilal, solusi beberapa masalah trigonometri bola dengan proyeksi ortografi, konsep sinus dan cotangent dan tabelnya.

b. Al-Sufi (903-986 M).

Kontribusinya yaitu menetapkan arah laluan bagi matahari, bulan, dan planet dan juga pergerakan matahari. Serta menetapkan ciri-ciri bintang, memperbincangkan kedudukan bintang, jarak, dan warnanya.

c. Al-Biruni.

Kontribusinya yaitu membahas beberapa teori astronomi, trigonometri, serta gerakan matahari, bulan dan planet, geografi, termasuk lintang dan bujur berbagai tempat. Membahas rotasi bumi dan fenomena astronomi.

d. Ibnu Yunus.

Beliau banyak mewariskan tabel-tabel astronomis.

2. Bidang Fisika.

a. Teori Optik oleh Ibnu Haitham.

Teori optik pertama kali dikemukakan melalui Kitab Al Manadhir (book of optic). Dalam bukunya, Haitham meyakini bahwa sinar cahaya keluar dari garis lurus dari setiap titik di permukaan yang bercahaya. Dia membuat percobaan yang sangat teliti tentang lintasan cahaya melalui berbagai media dan menemukan teori tentang pembiasan cahaya. Dia jugalah yang melakukan eksperimen pertama tentang penyebaran cahaya terhadap berbagai warna. Ibnu Haitham mengoreksi ilmuwan Yunani, Ptolemy dan Euclid yang menyatakan bahwa manusia bisa melihat karena ada cahaya yang keluar dari mata yang mengenai objek. dengan menyatakan bahwa justru objek yang dilihatlah yang mengeluarkan cahaya yang kemudian ditangkap mata sehingga bisa terlihat.

b. Gaya Gravitasi oleh Al Biruni.

Al Biruni berargumen bahwa sebagai semua benda tertarik ke arah pusat, jika benda-benda langit tidak memiliki gravitasi, maka mereka juga akan jatuh ke pusat. Karena itu ia menyatakan bahwa benda-benda langit harus memiliki gravitasi mereka sendiri untuk menghubungkan mereka satu sama lain untuk mencegah mereka jatuh ke bawah menuju pusat. Dia juga menolak pandangan Aristoteles bahwa ada suatu "tempat alami" untuk setiap zat, seperti air tempat alam berada di atas bumi, sebagai Biruni berpendapat bahwa tidak ada tempat yang alami untuk setiap zat.

c. Hidrostatik oleh Al-Khazini.

Kontribusinya untuk fisika dalam risalah Kitab Neraca Kebijaksanaan, buku ini berisi studi tentang keseimbangan hidrostatik, konstruksi, dan teori-teori tentang statika dan hidrostatika yang ada di balik itu, seperti yang dikembangkan oleh para pendahulunya.

d. Teknik mesin modern oleh Al Jazari.

Temuannya yang banyak mempengaruhi rancangan mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction pump, programmable dan automation. Pada tahun 1206, Al-Jazari membuat jam gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid automation inilah yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang. Al-Jazari juga memberikan kontribusi yang penting bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif.

e. Abdus Salam.

Kontribusinya antara lain; Teori penyatuan gaya nuklir lemah dan gaya elektromagnetik, dari empat gaya fundamental di alam (gaya nuklir kuat, gaya elektromagnetik, gaya nuklir lemah, dan gaya gravitasi). Bersama Sheldon Glashow dan Steven Weinberg menerima Nobel Fisika 1979.

3. Bidang Kimia.

a. Ilmu kimia oleh Jabir Ibnu Hayyan.

Jabir Ibnu Hayyan membuat instrumen pemotong, peleburan dan pengkristalan. Dia menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian, sematan (fixation), amalgamasi, dan oksidasi-reduksi. Terobosan Jabir lainnya dalam bidang kimia adalah preparasi asam senyawa, hidroklorik, asam sitrat dan asam tartar. Penekanan Jabir di bidang eksperimen sistematis ini dikenal tak ada duanya di dunia. Inilah sebabnya, mengapa Jabir diberi kehormatan sebagai 'Bapak Ilmu Kimia Modern' oleh sejawatnya di seluruh dunia.

b. Izzuddin Aidamar Ibn Ali al-Jaldaki.

Penjelasannya tentang sifat-sifat suatu benda, cara menghasilkan dan memurnikannya, persenyawaannya Terdapat dalam buku yang berjudul “Al-Taqrîb fî Asrâri al-Tarki”. Salah satu teorinya yang sangat popular adalah : “Tiap bahan tidak akan bersenyawa kecuali dengan perbandingan bobot tertentu”. Ungkapan ini baru dipopulerkan oleh ahli kimia Perancis, Louis Proust (1757 – 1826) dengan Hukum Proust empat abad berikutnya. Proust menyatakan: “Tiap-tiap persenyawaan memiliki perbandingan berat unsur-unsur tertentu”

4. Bidang Kedokteran.

a. Teori anatomi dan ilmu psikologi oleh Ibnu Sina.

Ibnu Sina telah mengembangkan ilmu psikologi dalam pengobatan yang disebut sebagai ilmu pengobatan psikosomatics "psychosomatic medicine". Beliau mengembangkan ilmu diagnosis melalui denyutan jantung (pulse diagnosis) untuk mengetahui ketidakseimbangan yang terjadi dalam tubuh pasien. Dari ukuran-ukuran denyut jantung seseorang dokter dapat mengetahui dengan tepat penyakit yang diderita oleh tubuh pasien. Diagnosis melalui denyutan jantung ini masih dipratikkan oleh dokter-dokter muslim di Pakistan, Afghanistan dan Persia.

b. Al-Zahrawi

Al-Zahrawi telah menciptakan atau menemukan 26 peralatan bedah. Salah satu alat bedah yang ditemukan dan digunakannya adalah catgut. Alat yang digunakan untuk menjahit bagian dalam, itu hingga kini masih digunakan ilmu bedah modern. Selain itu, juga menemukan forceps untuk mengangkat janin yang meninggal.

5. Bidang Matematika.

a. Tabel koefisien binomial oleh Al karaji.

Al-Karaji dianggap sebagai orang pertama yang mengubah aljabar dari operasi geometris, yang merupakan produk dari Yunani aritmatika, dan menggantinya dengan jenis operasi yang merupakan inti dari aljabar masa kini.

b. Trigonometri oleh Al Tusi.

Al Tusi adala orang pertama yang memperlakukan trigonometri sebagai bagian yang terpisah disiplin matematika, berbeda dari astronomi, dan dalam risalah dia memberikan pemaparan yang luas tentang trigonometri bola, yang berkembang menjadi bentuk yang sekarang.

c. Algoritma dan Aljabar oleh Al-Khwarizmi.

Asal-usul istilah "Aljabar", berasal dari nama bukunya "Al-Jabr wa-al-Muqabilah", sedangkan "Algoritma" berasal dari namanya. "Zero" berasal dari "shifr" (kosong). Kontribusinya antara lain; membangun beberapa konsep dan cabang matematika (a.l. solusi persamaan linier dan kuadrat). Memperkenalkan sistem angka Hindu-Arab (0,1,2,3...) dan "0" (nol), pembuka perkembangan matematika modern, tabel triginometri, tabel astronomi, jam sundial (jam matahari), peta bumi dan diameter bumi.

d. Abu Wafa.

Salah satu jasa terbesar yang diberikan Abul Wafa bagi studi matematika adalah trigonometri. Secara khusus, Abul Wafa berhasil menyusun rumus yang menjadi identitas trigonometri. Inilah rumus yang dihasilkannya itu:

Selain itu, Abul Wafa pun berhasil membentuk rumus geometri untuk parabola, yakni:



[1]Sabra, Berggren, Ikbal, dan Alisjahbana Takdir, Sumbangan Islam Kepada Sains & Peradaban Dunia, (Cet. I; Bandung: Nuansa Cendikia: 2001), h. 21.

[2]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fastro-sufi.blogspot.com%2F2009%2F01%2Fsejarah-astronomi-islam-dan-pengaruhnya.html&ei=rAPcSvGmENb-kAWQrqzEDg&usg=AFQjCNE3ItrdNurQKxnP9Zl_hinmZvD-rg&sig2=JA6IcChl9ZpmpJFSeYRa6A

[3]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fmohamad-ibnu.blogspot.com%2F2009%2F02%2Fastronomi-islam-menguak-rahasia-langit.html&ei=BwXcSva6GNGCkAWShP3IDg&usg=AFQjCNHJW8bC_lljRLsPgWBfCRW_Gnf9xA&sig2=lsFbBEGCccnUzIThLRLjlQ

[4]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fastro-sufi.blogspot.com%2F2009%2F01%2Fsejarah-astronomi-islam-dan-pengaruhnya.html&ei=ZgbcSpm-EJyWkQXSovTIDg&usg=AFQjCNE3ItrdNurQKxnP9Zl_hinmZvD-rg&sig2=5wfPdUh_37GdsRrmWKrjog

[5]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.eramuslim.com%2Fsyariah%2Filmu-hisab%2Fwarisan-astronom-muslim-abad-pertengahan.htm&ei=SQDcSr62BYmCkAXCrvTIDg&usg=AFQjCNFFbVwH8wZmXraoSR_C9kA5jnSF_w&sig2=5GXNQivtZWaTD-Cl69gkdg

[6]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fkinton.multiply.com%2Freviews%2Fitem%2F6&ei=cgjcSse6B4mpkAXgs4TWBA&usg=AFQjCNEQQooMy9CuT6SgGH1H2382CEDqtQ&sig2=f8GtM44h6og-PlKeAiOMhw

[7]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fsonata8.com%2Fislam&ei=vgjcSvKmAc2ikAX-nvjIDg&usg=AFQjCNF3cWXPnZkTeROKvs9NYh0zEjCQCQ&sig2=oJ6JXeYJEBOEWHDPARTL8g

[8]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAYQFjAA&url=http%3A%2F%2Frumahislam.com%2Ftokoh%2F3-ilmuwan%2F596-al-biruni-penemu-gaya-gravitasi.html&ei=kw3cSs_FDYGNkAWPo_zJDg&usg=AFQjCNFZe_vx9Wp50IrtvGhfTIi726fWOg&sig2=KGlwM7J4ze0MqpP_o3qtqw

[9]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdunia.pelajar-islam.or.id%2Fpage%2F25&ei=BQ7cSr3jCdGZkQX63O3KDg&usg=AFQjCNHFZrfiMDvH-x7domIh5mdtZVLQIw&sig2=bxJR_TqXzpC_xRnOVmwHuA

[10]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAYQFjAA&url=http%3A%2F%2Frumahislam.com%2Ftokoh%2F3-ilmuwan%2F73-al-jazarii.html&ei=6g7cSqDOD4mOkQWb_IzHDg&usg=AFQjCNEDFgaeOEanR6GMTJm6-wjBCpfcpQ&sig2=qfs5MUZlCrTCyydp2T5x4g

[11]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fastro-sufi.blogspot.com%2F2009%2F01%2Fsejarah-astronomi-islam-dan-pengaruhnya.html&ei=JA_cSpLkKoyBkQWYh5jJDg&usg=AFQjCNE3ItrdNurQKxnP9Zl_hinmZvD-rg&sig2=eSoI4E5lXgttDKnzlTrSpQ

[12]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.fathurin-zen.com%2F%3Fp%3D234&ei=tQ_cSvv9C9efkQXL4-DJDg&usg=AFQjCNG6_7RRtkd2LO6bjd_QThkzqa_gYQ&sig2=d4K5hTQXfRvzLqHtXYoSRA

[13] Naufal Abdul Razak, Tokoh-Tokoh Cendikiawan Muslim, (Cet.I: Jakarta; Kalam Mulia, 1999), h. 87.

[14]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fqoffa.wordpress.com%2F2008%2F04%2F22%2Fibnu-sina-ilmuwan-islam-bidang-kedokteran-paling-orisinil%2F&ei=WRTcSunNDo6WkQWKyuXJDg&usg=AFQjCNGgUW8eFGZLtdF0HSISOLG8ROHmkg&sig2=M4VmeTVNLEcBGbtzfkGiZQ

[15]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.babinrohis-nakertrans.org%2Fcontent%2Fview%2F28%2F45%2F&ei=FBXcSo37FISBkQXNsODKDg&usg=AFQjCNH433oAcUmrdryN97WxPAAO96z3kA&sig2=-yWhXjKVCwkH9IZKHYYl3g

[16]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=3&ved=0CA0QFjAC&url=http%3A%2F%2Fristu-hasriandi.blogspot.com%2F2009_07_01_archive.html&ei=DxbcSqThE9aMkAWlj4zJDg&usg=AFQjCNHmBL8Anp2G_C0xdXM3V3myzfW58g&sig2=iOLQFWBB_lbEto0hTihVjw

[17]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=2&ved=0CA8QFjAB&url=http%3A%2F%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2FNasir_al-Din_al-Tusi&ei=SRjcSv3oKs_akAXF07jEDg&usg=AFQjCNGuZo4W_A0k2c6n0Jl6at0X3-w3gw&sig2=K_-RbQ5yYWa6yTgqcHT0fg

[18]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=2&ved=0CAkQFjAB&url=http%3A%2F%2Fpenumpasjalanan.multiply.com%2Fjournal%2Fitem%2F84&ei=9hjcSpHYJJSCkAXYtKnJDg&usg=AFQjCNGXPYyFJ4m8E5rE0BqNk1hurAc29g&sig2=EoM6xyvZ9MRwAeCEMtlsqQ

[19]http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=2&ved=0CAoQFjAB&url=http%3A%2F%2Fforumbebas.com%2Fprintthread.php%3Ftid%3D46402&ei=wSHcSrzhF4qOkQWU6dDEDg&usg=AFQjCNEwP7ORRQ3kTcbGnBhbtjHoCnrr6w&sig2=80CIqhy_LnOIjjg2IwjicA